Menanggulangi Kasus Penyimpangan Seksual di Pondok Pesantren Salaf: Perspektif Kesehatan dan Pendidikan

 Menanggulangi Kasus Penyimpangan Seksual di Pondok Pesantren Salaf: Perspektif Kesehatan dan Pendidikan 


Upaya mengatasi penyimpangan seksual di Pondok Pesantren Salaf dengan pendekatan kesehatan dan pendidikan 


Surabaya, 16 Januari 2025

All Group Health Communication Team 3


Kasus kekerasan seksual semakin hari semakin bertambah lebih jumlahnya, terlebih di lingkungan sekolah  yang berasrama. Pondok pesantren salah  satunya yang merupakan lembaga pendidikan yang menitikberatkan pendidikan agama islam dengan membekali para santriwan dan santriwatinya pengetahuan agama yang cukup melalui kajian-kajian yang ada didalamnya. 

Pondok pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter serta moral santri melalui pendidikan agama yang moderat dan inklusif. Sebagai lembaga pendidikan serta pengajaran agama, pesantren juga ikut bertanggung jawab untuk mencerdaskan anak-anak bangsa dan mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki ilmu pengetahuan yang baik serta dilandasi oleh iman dan taqwa.

Semua lembaga pendidikan di dalamnya pasti mempunyai aturan-aturan seperti halnya di pondok pesantren juga terdapat aturan-aturan yang wajib ditaati oleh para santriwan dan santriwatinya yaitu salah satunya saling menjaga diri agar tidak terjadi  fitnah. Dengan diberdirikannya lembaga pendidikan seperti pondok pesantren ini diharapkan para santriwan dan santriwati dapat mengamalkan agama islam yang baik. 

Kesehatan mental dan reproduksi merupakan dua aspek yang saling terkait dan sangat penting bagi kesejahteraan individu. Kesehatan reproduksi mencakup kondisi fisik, mental, dan sosial yang utuh, berhubungan dengan sistem dan fungsi reproduksi (WHO, 2014). Sedangkan kesehatan mental sebagai keadaan kesejahteraan mental yang memungkinkan seseorang mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dengan baik dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitasnya (WHO, 2022).

Membahas masalah pendidikan kesehatan reproduksi di kalangan pondok pesantren tentu bukan hal yang asing lagi. Sebab, tidak sedikit ayat maupun hadis serta pemikiran ulama yang berhubungan dengan hal tersebut dipelajari dalam kitab-kitab kuning khususnya kitab-kitab fiqih yang menjadi basis keilmuan pondok pesantren (Departemen Agama RI, 1999). 

Didalam ilmu fiqih juga memberikan bimbingan, petunjuk, tuntunan, pengetahuan dan nilai bagaimana seorang muslim harus bersikap dan mengambil keputusan berkaitan dengan kesehatan reproduksi. 

Banyak kasus ditemukan tentang penyimpangan seksual di dalam pondok pesantren, pada tahun 2023 ditemukan kasus penyimpangan seksual di salah satu pondok pesantren yang berada di Kabupaten Sorong. Sebanyak 3 santriwati yang melapor karena telah menjadi korban dari oknum yang berada di pondok pesantren tersebut. Selain itu juga ditemukan kasus lain di Serang, Banten dimana terdapat santri yang menjadi korban. Kasus menjadi perhatian perlunya pengawasan lebih ketat di lingkungan pendidikan agama yakni pondok pesantren. 

Faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan seksual di pondok pesantren ini seperti:

  1. Faktor dari sarana prasarana

  2. Sistem pembelajaran 

  3. Ketat aturan pesantren 

  4. Faktor interen dari pondok pesantren.

Hal yang menyebabkan sering terjadi perilaku menyimpang pada pondok pesantren, dari beberapa faktor penyebab terjadinya penyimpangan seksual ada beberapa solusi dalam masalah terkait perilaku menyimpang di pondok pesantren:

  1. Melakukan aktivitas positif di luar lingkup pondok

  2. Membuat program pendidikan seksual di pondok pesantren

  3. Pengawasan lingkungan pesantren

  4. Memberikan pengetahuan kepada ustadzah atau pengurus pondok. 

Penyimpangan seksual dalam konteks pondok pesantren salaf memerlukan perhatian serius, baik dari aspek agama, psikologi, sosial, maupun pendidikan. Pondok pesantren, yang sejatinya menjadi tempat pembentukan akhlak dan karakter santri, harus mampu menjadi wadah yang tidak hanya menanamkan nilai-nilai agama, tetapi juga membekali santri dengan pemahaman yang komprehensif mengenai etika seksual dan hubungan antar sesama. 

Dalam hal ini, penyimpangan seksual tidak hanya harus dipandang sebagai permasalahan moral atau individu semata, tetapi sebagai fenomena yang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pengaruh lingkungan sosial, kurangnya edukasi seksualitas yang sehat, dan keterbatasan dalam dukungan psikologis.

Pondok pesantren salaf, yang seringkali lebih konservatif dalam pendekatan terhadap isu-isu sosial dan seksual, harus menemukan keseimbangan antara menjaga tradisi agama dengan upaya memberikan pendidikan yang inklusif dan responsif terhadap tantangan zaman. Pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan seksual harus disampaikan dengan cara yang bijaksana dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama, sehingga santri dapat memperoleh pengetahuan yang memadai tanpa merasa terasingkan dari ajaran agama mereka.

Kami mengundang salah satu alumni pondok pesantren salaf sebagai narasumber dalam podcast bertema “Penyimpangan Seksual di Pondok Pesantren”. Podcast ini bertujuan membahas kehidupan sebenarnya di dalam pondok pesantren serta mengungkap fakta-fakta yang ada. Topik ini dipilih untuk menyoroti kasus penyimpangan seksual yang kerap terjadi di pondok pesantren, menjadikannya diskusi yang relevan dalam kegiatan “Teknologi Pengembangan Media Komunikasi Kesehatan”.

Kehidupan di pondok pesantren yang cenderung tertutup seringkali membentuk dinamika sosial yang kompleks, yang dapat mempengaruhi perilaku santri. Dalam beberapa kasus, terbatasnya pemahaman dan pembekalan terkait nilai-nilai moral serta hubungan interpersonal yang sehat menjadi tantangan tersendiri. Situasi ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang lebih efektif untuk menjaga kesejahteraan emosional dan perilaku santri selama menjalani pendidikan di pondok pesantren.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa semester 7 dan semester 3 Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, dalam mata kuliah Komunikasi Kesehatan. Sebagai bagian dari mata kuliah ini, mahasiswa menyelenggarakan Live Showcase dengan tema besar “Voices and Stories for a Healthy Indonesia”.

Acara Live Showcase dilaksanakan di Café Fastron Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dan menampilkan berbagai penampilan menarik dari mahasiswa semester 7 dan semester 3. Selain itu, acara ini juga mencakup diskusi dan evaluasi bersama dosen pengampu sebagai bentuk penilaian terhadap performa mahasiswa selama showcase.

Melalui penampilan ini, mahasiswa menggunakan berbagai media dan metode untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat. Kegiatan ini sekaligus menjadi upaya promosi kesehatan yang inovatif dengan mengedepankan pendekatan komunikasi yang efektif guna mendukung terciptanya Indonesia yang lebih sehat.

Sebagai penutup, penting bagi kita untuk memahami bahwa penyimpangan seksual adalah masalah yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang holistik dalam penanganannya. Di lingkungan pondok pesantren salaf, yang kental dengan nilai-nilai agama dan tradisi, peran pendidikan moral, bimbingan spiritual, serta pengawasan yang bijaksana menjadi kunci dalam menjaga keharmonisan dan kesejahteraan mental santri. Pendekatan preventif, yang melibatkan keterlibatan keluarga, guru, dan pihak pondok pesantren dalam memberikan pemahaman yang benar tentang nilai-nilai agama dan etika sosial, sangat diperlukan untuk mencegah penyimpangan seksual. Dengan demikian, setiap individu di pondok pesantren dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat, berakhlak mulia, dan memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga kehormatan diri dan sesama.


Komentar

Postingan populer dari blog ini